ADVOKASI LINTAS SEKTOR PROGRAM  PRIORITAS

Materi WIFI TB PARAMITHA

Sekarang ini trend penyakit telah bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, tetapi bukan berarti kita telah terbebas dari penyakit menular. Salah satu contoh penyakit menular yang belum tertangani maksimal adalah TB dan semakin berkembangnya penyakit ini ke TB RO dan TB HIV. Target capaian CNR TB sebesar 2/100.000 penduduk juga belum semuanya tercapai di Jawa Tengah pada umumnya. Wilayah kerja Balkesmas Wilayah Magelang capaian angka CNR ada yang belum mencapai target. Salah satu Upaya untuk meningkatkan capaian target CNR TB adalah dengan melakukan sosialisasi  penggunaan aplikasi untuk pencatatan dan pelaporan penemuan TB yang melibatkan seluruh komponen Tenaga Kesehatan terutama dilayanan primer. Aplikasi Wajib Notifikasi Tuberkulosis (WiFi TB) sangat diperlukan untuk diketahui oleh seluruh tenaga kesehatan khususnya Dokter Praktik Mandiri (DPM) dan Klinik Pratama.

Wajib Notifikasi Tuberkulosis (WiFi TB) adalah aplikasi user-friendly untuk memudahkan Dokter Praktek Mandiri (DPM) dan Klinik Pratama mencatat dan melaporkan penemuan terduga TB dan pasien TB secara digital. Dokter dapat dengan mudah melihat detail informasi terduga TB dan pasien TB baik yang dirujuk ke Faskes lain maupun yang ditangani sendiri. WiFi TB menyediakan fitur-fitur seperti mencatat terduga TB dan pasien TB (Dirujuk & ditangani sendiri), mengubah status terduga TB menjadi pasien TB, merujuk pasien TB yang ditangani sendiri, fitur draf untuk menyimpan form isian yang belum lengkap, menyediakan alarm pengingat yang diset secara otomatis untuk mengingatkan dokter untuk update hasil kontrol pasien (minggu ke 2, bulan 1, bulan 2, bulan 3, bulan 5) dan hasil akhir pengobatan di bulan 6, menyediakan opsi untuk mengirim SMS/email notifikasi ke Pasien untuk mengingatkan jadwal kontrol, ke Puskesmas dan ke Dinas Kesehatan untuk melaporkan penemuan kasus TB.

Puskemas dan Dinas Kesehatan dapat melihat langsung laporan jumlah kasus TB melalui website yang dinotifikasi oleh Dokter Praktek Mandiri dan Klinik Pratama di wilayahnya. Aplikasi ini dibuat oleh Sub Direktorat Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan dengan IRD dan KNCV melalui proyek Challenge TB. Aplikasi ini menjadi terwujud atas dukungan yang baik dari rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi menjadi tanggung jawab Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Sub Direktorat Tuberkulosis dan tidak mencerminkan visi USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

Di wilayah kerja Balkesmas Magelang yaitu Kota Magelang, masih memerlukan penguatan untuk penerapan aplikasi bagi para pemegang program TB, Dokter Praktik Mandiri (DPM)  atau petugas kesehatan klinik pratama. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam Wajib Notifikasi TBC (WiFi TBC) maka Balkesmas Wilayah Magelang melaksanakan kegiatan Advokasi Lintas Sektor Program Prioritas TBC dalam menggunakan aplikasi WiFi TB.