Pembangunan sanitasi di Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang progresif. Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang disinergikan dengan upaya kolaboratif seperti terobosan pemimpin daerah, kemitraan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, STBM sebagai strategi nasional pembangunan sanitasi pedesaan telah berhasil meningkatkan akses sanitasi 47% penduduk pedesaan di tahun 2015 serta menurunkan jumlah penduduk pedesaan yang melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS) tiga kali lipat dari rata-rata 0,6% per tahun (2000-2008) menjadi 1,6% per tahun sepanjang 2008-2015.
STBM merupakan sebuah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masarakat dengan metode pemicuan; 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS); 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS); 3. Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga (PAMM RT); 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT); 5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT). Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan penunjang kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah membuat kebijakan berupa program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk memicu masyarakat agar mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberian sosialisasi kepada masyarakat bertujuan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam program STBM serta memberikan gambaran bahwa masyarakat merupakan sasaran dan penentu keberhasilan program yang sedang dijalankan.
Pada tanggal 18 Oktober 2022, Balkesmas Wilayah Magelang melaksanakan Kegiatan Fasilitasi Dan Pendampingan Dalam Upaya Pencapaian STBM Di Kab. Purworejo, dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kab. Purworejo dan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan , yang diikuti oleh Sanitarian Puskesmas, OPD terkait, serta lintas sektor di wilayah kerja.