Masalah Gizi, Permasalahan Kita Bersama

Pemenuhan gizi pada anak merupakan salah satu faktor krusial dalam memastikan tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak yang optimal. Masa anak-anak merupakan periode penting dalam pembentukan struktur otak dan perkembangan seluruh organ tubuh, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Cakupan gizi pada masa ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan masa depan anak.

1. Tumbuh Kembang yang Optimal

Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik adalah indikator utama kesehatan pada anak. Gizi yang cukup dan seimbang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot dan organ tubuh lainnya. Asupan protein yang memadai, kalsium, zat besi, vitamin dan mineral lainnya menjadi elemen penting dalam membentuk tulang yang kuat, otot yang sehat, serta menjaga kesehatan organ-organ tubuh.

2. Kecerdasan Otak

Pentingnya pemenuhan gizi pada anak juga sangat terkait dengan perkembangan otak mereka, Otak merupakan pusat kendali tubuh dan perkembangannya berlangsung dengan pesat selama masa kanak-kanak. Nutrisi yang tepat mendukung pertumbuhan dan fungsi syaraf, yang berperan dalam pembelajaran, memori, pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya.

3. Sistem Kekebalan Tubuh

Pemenuhan gizi yang baik juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Anak-anak yang mendapatkan asupan nutrisi yang memadai cenderung lebih tahan terhadap penyakit dan infeksi. Ini akan membantu mereka tetap aktif, bisa bersekolah dan mengalami lebih sedikit gangguan dalam proses pembelajaran

4. Investasi bagi Masa Depan Anak

Pemenuhan gizi yang baik pada masa kanak-kanak dapat membawa dampak jangka panjang pada masa depan anak. Anak yang tumbuh dengan gizi yang cukup memiliki potensi untuk menjadi generasi yang lebih produktif dan berkontribusi secara positif pada masyarakat. Mereka cenderung memiliki performa akademis yang lebih baik, memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, serta memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih cita-cita dan tujuan hidupnya

Namun sangat disayangkan masih banyak anak di berbagai wilayah Indonesia yang mengalami masalah gizi. Kenaikan berat badan dibawah rata-rata setiap bulannya, gizi kurang, gizi buruk, bahkan stunting/tengkes masih dialami banyak anak Indonesia yang nantinya akan menjadi penerus bangsa. Berbagai faktor menjadi kendala, mulai dari ekonomi, akses terhadap pangan hingga pengetahuan mengenai gizi yang tepat masih banyak ditemui.

Survei Badan Pusat Statistik tahun 2021 melaporkan bahwa pengeluaran rokok dan tembakau menjadi yang terbesar kedua setelah makanan dan minuman jadi yang bahkan mengalahkan pengeluaran beras, lauk pauk seperti ikan, daging dan telur serta sayuran. Proporsi pengeluaran rokok dan tembakau pun mencapai 5,76% dari totalnya yang sebesar Rp 1,2 juta per kapita sebulan. Menurut BPS, kebiasaan merokok bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga anggota keluarga lainnya. Pembelian rokok pada rumah tangga berdampak terhadap berkurangnya pengeluaran rumah tangga lain, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.

Sebagai bagian dari komponen bangsa, sangat penting bagi kita untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi pada anak. Pendidikan tentang pola makan yang sehat, keberagaman pangan serta akses terhadap sumber daya yang tepat dapat membantu memastikan anak-anak menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh kembang dan masa depan yang cerah. Memberikan dukungan dan perhatian lebih pada gizi anak adalah investasi penting bagi cita-cita generasi yang akan datang dan masa depan bangsa. Ayo kita jaga anak-anak kita dari stunting dengan

  1. Memantau tumbuh kembang anak setiap bulan di Posyandu agar dapat mengetahui status gizinya

  2. Jika berat badan tidak naik segera ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan kesehatan agar anak tidak stunting

  3. Berikan anak makanan Protein Hewani

Marilah kita terus Bersatu dan berkolaborasi, karena pekerjaan kita belum selesai. Masih banyak anak-anak yang membutuhkan perhatian dan upaya kita untuk menjauhkan mereka dari ancaman masalah gizi. Bersama-sama, mari kita jadikan Indonesia sebagai contoh keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.

Ditulis Oleh Danu Ramadityo